Apa sih maintenance itu? Maintenance(pemeliharaan) adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kondisi suatu barang agar dapat beroperasi sesuai dengan kemampuannya sampai waktu yang telah ditentukan pada spesifikasinya. Sedangkan repair adalah kegiatan mengganti atau memperbaiki sebagian dari peralatan yang rusak agar dapat beroperasi kembali sesuai fungsi dan kemampuannya seperti keadaan sebelum rusak.
Ada istilah maintenance corrective pada suatu proses maintenance and repair yaitu proses mengganti beberapa komponen yang rusak.
Lalu, apa perbedaan maintenance corrective dengan perbaikan?
Pada corrective maintenance, ada alat yang diganti. Namun alat yang diganti tersebut sebenarnya masih bisa berfungsi hanya saja performanya sudah mulai menurun. Bedanya dengan repair (perbaikan), alat yang diganti pada proses repair adalah alat yang sudah tidak dapat berfungsi bahkan menghambat kinerja suatu alat.
Tahap Maintenance And Repair
1. Diagnosa : Kegiatan
yang dilakukan untuk mendeteksi kesalahan
2.
Pengukurang/pengujian/troubleshooting
3. Menentukan
kerusakan
4.
Perbaikan/Perawatan
Reliabilitas
Tujuan utama
dari maintenance and repair adalah memperpanjang lifetime suatu alat dan
menjaganya agar tetap reliable. Oleh karena itu, reliabilitas suatu alat
menjadi penting. Apa yang dimaksud dengan reliabilitas? Reliabilitas adalah
kemampuan alat melakukan fungsinya tanpa kegagalan dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Maintenance yang baik adalah maintenance yang singkat
sehingga downtime tidak terlalu lama dan fungsionalitas alat tetap terjaga.
Downtime adalah waktu dimana alat tidak dapat dipergunakan karena perbaikan.
Ada 5 faktor yang menentukan lama downtime:
1. Man power :
Keahlian teknisi
2. Material :
ketersediaan komponen/bahan
3. Machine :
ketersediaan alat pendukung/tools
4. Money :
Ketersediaan budget untuk melakukan perbaikan
5. Market :
Pasar yang menjadi sumber material dan machine
Pada intinya
maintenance dilakukan untuk menghindari kegagalan alat. Apa yang dimaksud
dengan kegagalan?
Kegagalan adalah akhir kemampuan suatu alat untuk melaksanakan
fungsi yang dipersyaratkan. Kegagalan dapat didefinisikan lebih lanjut
bergantung pada:
1. Tingkat
kegagalan: apakah alat menyimpang dari spesifikasi atau rusak sama sekali
2. Penyebab
kegagalan: Salah pemakaian (diluar SOAR – Save Operating ARea) ataukah ada
kelemahan alat yang memang melekat sejak alat tersebut dibuat
3. Rating atau
waktu kegagalan: apakah kegagalan terjadi berangsur-angsur ataukah secara
tiba-tiba?
Berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan diatas, tingkat kegagalan suatu alat juga perlu untuk
diketahui. Apakah alat tersebut rusak sepenuhnya atau hanya sebagian? Berikut
adalah kombinasi kegagalan:
1. Kegagalan
Catasrtopik: yaitu kegagalan yang terjadi secara mendadak dan total (artinya
alat tidak dapat digunakan sama sekali).
2. Kegagalan
Degradasi : yaitu kegagalan yang terjadi secara berangsur-angsur dan sebagian
(artinya kerusakan alat terjadi perlahan namun semakin pasti menuju kearah
kerusakan total).
Oke that’s all
rangkuman materinyaa. Semoga bermanfaat buat yang dapat matakuliah Maintenance
And Repair jugaa.